Jumat, 24 Februari 2017

TOPOLOGI JARINGAN

Pengertian & Macam-Macam Topologi Jaringan
Topologi jaringan sendiri merupakan suatu bentuk/struktur jaringan yang menghubungkan antar komputer satu dengan yang lain dengan menggunakan media kabel maupun nirkabel.
Dalam instalasi jaringan, kita harus benar-benar memperhatikan jenis, kelebihan dan kekurangan masing-masing topologi jaringan yang akan kita gunakan.
Berikut jenis-jenis topologi jaringan beserta kelebihan dan kekurangannya :
1. Topologi Bus
Topologi bus bisa dibilang topologi yang cukup sederhana dibanding topologi yang lainnya.
Topologi ini biasanya digunakan pada instalasi jaringan berbasis fiber optic, kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan client atau node.
Topologi bus hanya menggunakan sebuah kabel jenis coaxial disepanjang node client dan pada umumnya, ujung kabel coaxial tersebut biasanya diberikan T konektor sebagai kabel end to end .
Karakteristik Topologi BUS :

-Merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
-Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi
.
- Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi collision (tabrakan data atau tercampurnya data).
- Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti
- Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju, sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal tersebut/hanya akan dilewati signal.

Kelebihan Topologi Bus :
-Biaya instalasi yang bisa dibilang sangat murah karena hanya menggunakan sedikit kabel.
-Penambahan client/ workstation baru dapat dilakukan dengan mudah.
-Topologi yang sangat sederhana dan mudah di aplikasikan

Kekurangan Topologi Bus :
-Jika salah satu kabel pada topologi jaringan bus putus atau bermasalah, hal tersebut dapat mengganggu komputer workstation/ client yang lain.
-Proses sending (mengirim) dan receiving (menerima) data kurang efisien, biasanya sering terjadi tabrakan data pada topologi ini.
-Topologi yang sangat jadul dan sulit dikembangkan.

Peralatan dan bahan yg di gunakan :
-Kartu jaringan/NIC : Sebuah kartu yang berfungsi sebagai jembatan dari computer ke sebuah jaringan computer
-Kabel Coaxial / RG 58 atau 10 base 2 (ten base two) Memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai di atas 300m dengan menggunakan repreater
-Konektor BNC Konektor yang dipasangkan pada ujung” kabel coaxial
-Terminator BNC Yaitu konektor BNC di pasangkan pada ujung” jaringan dgn topologi bus yg memiliki nilai habatan 50 ohm
-TBNC Konektor yang di hubungkan ke kartu jaringan (LAN Card) dank e konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung” jaringan 


2. Topologi Star
Topologi star atau bintang merupakan salah satu bentuk topologi jaringan yang biasanya menggunakan switch/ hub untuk menghubungkan client satu dengan client yang lain.
Karakteristik Topologi Star

Berikut beberapa karakteristik yang terdapat pada Topologi Star :

-Setiap Node berkomunikasi secara langsung dengan central node. Traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
-Muda di kembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsug terhubung ke central node.
-Jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya pada node tersebut yang terganggu tanpa menggangu jaringan lain.
-Dapat di gunakan Kabel Lower karena hanya meng-handle satu trafik node dan biasannya mengunakan kabel UTP.


Kelebihan Topologi Star
-Apabila salah satu komputer mengalami masalah, jaringan pada topologi ini tetap berjalan dan tidak mempengaruhi komputer yang lain.
-Bersifat fleksibel
-Tingkat keamanan bisa dibilang cukup baik daripada topologi bus.
-Kemudahan deteksi masalah cukup mudah jika terjadi kerusakan pada jaringan.

Kekurangan Topologi Star
-Jika switch/ hub yang notabenya sebagai titik pusat mengalami masalah, maka seluruh komputer yang terhubung pada topologi ini juga mengalami masalah.
-Cukup membutuhkan banyak kabel, jadi biaya yang dikeluarkan bisa dibilang cukup mahal.
Jaringan sangat tergantung pada terminal pusat.

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMBUAT TOPOLOGI STAR
1. kabel UTP
2. konektor RJ 45
3. HUB
4. NIC/ kartu jaringan
5. tang Crimping
6. komputer (workstation)


3. Topologi Ring
Topologi ring atau cincin merupakan salah satu topologi jaringan yang menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya dalam suatu rangkaian melingkar, mirip dengan cincin.
Biasanya topologi ini hanya menggunakan LAN card untuk menghubungkan komputer satu dengan komputer lainnya.
3. Karakteristik Topologi Ring :
Lingkaran tertutup yang berisi node-node Sederhana dalam layout. Sinyal mengalir satuarah sehingga menghindarkan collision, sehingga memungkinkan pergerakan data yang lebih cepat.
Problem sama dengan topologi Bus

Kelebihan Topologi Ring :
-Memiliki performa yang lebih baik daripada topologi bus.
-Mudah diimplementasikan.
-Konfigurasi ulang dan instalasi perangkat baru bisa dibilang cukup mudah.
-Biaya instalasi cukup murah

Kekurangan Topologi Ring :
-Kinerja komunikasi dalam topologi ini dinilai dari jumlah/ banyaknya titik atau node.
-Troubleshooting bisa dibilang cukup rumit.
-Jika salah satu koneksi putus, maka koneksi yang lain juga ikut putus.
-Pada topologi ini biasnaya terjadi collision (tabrakan data).

ALAT DAN BAHAN

-Kabel FO
-Nic/kartu jarigan
-Kabel UTP
-Konektor SC
-Konekror RJ45
-GIBIC/SFP
-Giga bit interface converter (GIBIC) adalah tranciever yang digunakan untuk menghubungkan kabel FO ke hub Cisco catalyst
-Small Form-Factor Pluggable (SFP) Gigabit Interface Converter adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan kabel FO ke hub cisco catalyst dan biasa juga disebut dengan mini GIBIG
-HUB Cisco catalyst (converter dari FO Ke UTP)
-Switch hub
-Computer/pc


4. Topologi Mesh
Topologi mesh merupakan bentuk topologi yang sangat cocok dalam hal pemilihan rute yang banyak. Hal tersebut berfungsi sebagai jalur backup pada saat jalur lain mengalami masalah.
Ada dua tipe topologi mesh, yaitu full mesh topology dan partial mesh topology. Full mesh topology merupakan konfigurasi di mana seluruh node dalam segmen jaringan terhubung satu dan lainnya.

Partial mesh topology adalah di mana beberapa node terhubung keseluruhnya, dan beberapa hanya terhubung ke salah satu yang diinginkan saja.

Karakteristik topologi mesh:
-Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan-peralatan yang ada.
-Susunannya pada setiap peralatan yang ada di dalam jaringan saling terhubung satu sama lain.
-Jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, maka akan sulit untuk mengendalikannya dibandingkan jika hanya sedikit peralatan yang terhubung.


Kelebihan Topologi Mesh :
-Jalur pengiriman data yang digunakan sangat banyak, jadi tidak perlu khawatir akan adanya tabrakan data (collision).
-Besar bandwidth yang cukup lebar.
-Keamanan pada topologi ini bisa dibilang sangat baik.

Kekurangan Topologi Mesh :
-Proses instalasi jaringan pada topologi ini sangatlah rumit.
-Membutuhkan banyak kabel.
-Memakan biaya instalasi yang sangat mahal, dikarenakan membutuhkan banyak kabel.

5. Topologi Peer to Peer
Topologi peer to peer merupakan topologi yang sangat sederhana dikarenakan hanya menggunakan 2 buah komputer untuk saling terhubung.
Pada topologi ini biasanya menggunakan satu kabel yang menghubungkan antar komputer untuk proses pertukaran data.
Berdasarkan tingkat/derajat sentralisasinya, jaringan P2P terbagi ke dalam 2 tipe, yakni:
a.P2P Murni (Pure P2P), dengan ciri-ciri sebagai berikut:
-Masing-masing peer berstatus setara (egaliter), setiap peer  berstatus sebagai client juga server.
-Tidak ada server pusat yang mengatur jaringan.
-Tidak ada router yang menjadi pusat jaringan.

b. P2P Hybrid (Hybrid P2P), dengan ciri-ciri sebagai berikut:
-Mempunyai server pusat yang memantau dan menjaga informasi yang berada di setiap peer sekaligus merespon peer ketika ada yang meminta informasi itu.
-Setiap peer bertanggung jawab untuk menyediakan resource yang tersedia. Hal ini terjadi karena server pusat tentu diatur sedemikian rupa untuk tidak memilikinya. Selain itu, hal ini juga dilakukan agar server pusat tersebut dapat mengetahuiresource apa saja yang akan didistribusikan di dalam jaringan.
-Ada router yang menjadi pusat jaringan.


Kelebihan Topologi Peer to Peer
-Biaya yang dibutuhkan sangat murah.
-Masing-masing komputer dapat berperan sebagai client maupun server.
-Instalasi jaringan yang cukup mudah.

Kekurangan Topologi Peer to Peer
-Keamanan pada topologi jenis ini bisa dibilang sangat rentan.
-Sulit dikembangkan.
-Sistem keamanan di konfigurasi oleh masing-masing pengguna.
-Troubleshooting jaringan bisa dibilang rumit.

6. Topologi Linier
Topologi linier atau biasaya disebut topologi bus beruntut. Pada topologi ini biasanya menggunakan satu kabel utama guna menghubungkan tiap titik sambungan pada setiap komputer.
Tipe konektornya terdiri dari
1.BNC Kabel konektor —> Untuk menghubungkan kabel ke T konektor.
2.BNC T konektor —> Untuk menghubungkan kabel ke komputer.
3.BNC Barrel konektor —> Untuk menyambung 2 kabel BNC.
4. BNC Terminator —> Untuk menandai akhir dari topologi bus.
Kelebihan Topologi Linier
-Mudah dikembangkan.
-Membutuhkan sedikit kabel.
-Tidak memperlukan kendali pusat.
-Tata letak pada rangkaian topologi ini bisa dibilang cukup sederhana.

Kekurangan Topologi Linier
-Memiliki kepadatan lalu lintas yang bisa dibilang cukup tinggi.
-Keamanan data kurang baik.

7. Topologi Tree
Topologi tree atau pohon merupakan topologi gabungan antara topologi star dan juga topologi bus. Topologi jaringan ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda-beda.
Karakteristik topologi pohon :
Karakteristik topologi pohon:
Dimulai dari satu titik yang disebut head-end. Dari head-end beberapa kabel ditarik menjadi cabang.
Pada setiap cabang terhubung beberapa terminal dalam bentuk bus atau dicabang lagi hingga menjadi rumit.

Kelebihan Topologi Tree
-Susunan data terpusat secara hirarki, hal tersebut membuat manajemen data lebih baik dan mudah.
-Mudah dikembangkan menjadi jaringan yang lebih luas lagi.

Kekurangan Topologi Tree
-Apabila komputer yang menduduki tingkatan tertinggi mengalami masalah, maka komputer yang terdapat dibawahnya juga ikut bermasalah
-Kinerja jaringan pada topologi ini terbilang lambat.
-Menggunakan banyak kabel dan kabel terbawah (backbone) merupakan pusat dari teknologi ini.

8. Topologi Hybrid
Topologi hybrid merupakan topologi gabungan antara beberapa topologi yang berbeda.
Pada saat dua atau lebih topologi yang berbeda terhubung satu sama lain, disaat itulah gabungan topologi tersebut membentuk topologi hybrid.
Ciri-ciri fisik Topologi Hybrid :
-Merupakan integrasi/kombinasi dari dua atau lebih jenis topologi yang berbeda
-Rangkainnya tidak menunjukkan karakteristik dari topologi tertentu.
-Dapat dibangun dengan mengkombinasi aneka topologi jaringan yang sebelumnya telah digunakan.
-Diterapkan dalam Wide Area Network (WAN).
Beberapa contoh layout Topologi Hybrida:
Gambar 1. Contoh 1 Layout Topologi Hybrid  yang berasal dari 3 unit Topologi  Ring dihubungkan dengan Sentral seolah  membentuk Topologi  Star  

Gambar 2.Contoh 2 Topologi Hybrid yang berasal dari perpaduan Topologi Bus, Topologi Star dan Topologi Ring


Kelebihan Topologi Hybrid
-Freksibel
-Penambahan koneksi lainnya sangatlah mudah.

Kekurangan Topologi Hybrid
-Pengelolaan pada jaringan ini sangatlah sulit.
-Biaya pembangunan pada topologi ini juga terbilang mahal.
-Instalasi dan konfigurasi jaringan pada topologi ini bisa dibilang cukup rumit, karena terdapat topologi yang berbeda-beda.


9.  Topologi Broadcast


PENGERTIAN
Secara sederhana dapat digambarkan yaitu suatu host yang mengirimkan data kepada seluruh host lain pada media jaringan.

10.  Topologi Hierarki


PENGERTIAN
Berbentuk seperti pohon bercabang yang terditi dari komputer induk (host) yang diswitchungkan dengan simpul atau node lain secara berjenjang, jenjang yang lebih tinggi berfungsi sebagai pengetur kerja jenjang dibawahnya, biasanya topologi ini digunakan oleh perusahaan besar atau lembaga besar yang mempunyai beberapa cabang daerah, sehingga data dari pusat bisa didistribusikan ke cabang atau sebaliknya.

KELEBIHAN
-Data terpusat secara hirarki sehingga manajeman data lebih baik dan mudah
-terkontrol; Mudah dikembangkan menjadi jaringan yang lebih luas;

KEKURANGAN
-Komputer di bawahnya tidak dapat dioprasikan apabila kabel pada komputer tingkat atasnya terputus;
-Dapat terjadi tabrakan file (collision)


GAMBAR ALAT :
1. LAN Card / Modem


Lan card adalah adalah sebuah kartu yang berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer. Modem adalah singkatan dari modulator-demodulator yaitu alat yang digunakan untuk menghantar dan menerima data dari sebuah PC ke PC lainnya melalui kabel telephone.

2. Switch / Hub


Switch adalah perangkat jaringan yang bekerja di lapisan Data-link, mirip dengan bridge, berfungsi menghubungkan banyak segmen LAN ke dalam satu jaringan yang lebih besar. Hub perangkat penghubung Hub memiliki 4 - 24 port plus 1 port untuk ke server atau hub lain.

3. NIC (Network Interface Card)
Yang saya maksud NIC dalam buku ini adalah kartu jaringan atau LAN Card berupa papan elektronik yang nantinya ditanam atau dipasang di setiap komputer yang akan dihubungkan ke suatu jaringan. Jaringan ini tidak terbatas pada LAN (Local Area Network) saja bisa juga Workgroup.

Sesuai perkembangan teknologi khususnya jaringan, saat ini banyak jenis dan merk kartu jaringan. Namun demikian ada tiga hal pokok yang perlu diketahui dari kartu jaringan atau NIC ini, yaitu tipe kartu, jenis protokol, tipe kabel yang didukungnya.

contoh GambarNIC

4.HUB atau Concentrator
Secara sederhana HUB bisa dikatakan suatu perangkat yang memiliki banyak port yang akan menghubungkan beberapa Node atau titik sehingga membentuk suatu jaringan pada topologi star. Pada jaringan yang umum dan sederhana salah satu port menghubungkan HUB tersebut ke komputer Server. Sedangkan port lainnya digunakan untuk menghubungkan komputer client atau workstation yang sudah memiliki NIC untuk membentuk suatu jaringan.



5.Bridge (jembatan)
Bridge adalah perangkat yang berfungsi menghubungkan beberapa jaringan terpisah, baik tipe jaringan yang sama maupun berbeda (seperti Ethernet dan Fast Ethernet). Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap node atau titik yang ada pada masing-masing segmen jaringan dan hanya memperbolehkan lalulintas data yang diperlukan melintasi bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak, dan jika segmennya berbeda, paket diteruskan ke segmen tujuannya. Bridge juga bisa mencegah pesan rusak agar tidak menyebar keluar dari satu segmen.


6.Switch
Switch atau lebih dikenal dengan istilah LAN switch merupakan perluasan dari konsep bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store-and-forward.

7. VDSL
VDSL (Very high-bit-rate Digital Subscriber Line port) merupakan suatu alat atau piranti yang digunakan sebagai converter dari kabel UTP (RJ45) ke kabel telepon (RJ11). Dalam hal ini apabila Anda akan menghubungkan jaringan LAN atau Intranet antar gedung yang jaraknya kurang lebih 500 meter masih memungkinkan dengan penambahan piranti VDSL ini. Masalah kecepatan transfer data tergantung merk VDSL yang digunakan. Bahkan untuk saat ini mulai banyak beredar dipasaran jenis VDSL yang kecepatannya bisa diatur sesuai keinginan (manageble).


8.Wireless

Wireles ini bermacam-macam merk dan jenisnya. Namun dalam buku ini tidak akan menjelaskan merk dan jenis dari Wireless tersebut, yang pasti ada Wireless yang sudah terpasang di komputer ada juga sebagai tambahan. Bahkan untuk komputer notebook atau Laptop yang sudah memasang logo Mobile Technology secara otomatis sudah ada Wirelessnya. Saat ini memang teknologi WiFI sudah menjadi trend dan kebutuhan untuk jaringan komputer bergerak atau mobile.

9. Router
Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router merupakan penyaring atau filter lalu lintas data. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan protokol tertentu. Router pada dasarnya merupakan piranti pembagi jaringan secara logikal bukan fisikal. Misalnya sebuah IP router bisa membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain. Contohnya bisa berupa jaringan biasa LAN (Local Area Network) atau WAN (Wide Area Network) atau jaringan global seperti Internet.




Semoga Bermanfaat... ^___^

0 komentar:

Posting Komentar